Home » » Tips Memilih Referensi Wisata

Tips Memilih Referensi Wisata

Hai Temans, sekarang kita mau ngebahas tips memilih referensi wisata yang tepat. Seiring meningkatnya minat berwisata dikalangan masyarakat, berkembang pula industri buku dan website referensi wisata. Terkadang membuat kita bingung menentukan buku atau website apa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Berikut tips untuk memilih referensi wisata yang tepat :
 tanah lot
1. Kelengkapan
Yang paling penting kamu perhatikan dalam memilih referensi adalah seberapa lengkap sebuah buku/website membahas tempat wisata tujuan kamu? Sebuah panduan mengenai Yogyakarta, misalnya, seharusnya tidak semata-mata membahas tempat wisata yang ada di kota tapi juga yang berada tak jauh dari situ, seperti candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Buku panduan perjalanan seperti Lonely Planet termasuk salah satu yang menjelaskan tempat yang berurutan berdasarkan wilayah sehingga kita dapat merencanakan perjalanan sekaligus dari barat ke timur tanpa harus bolak-balik. Selain itu, setiap tempat dibahas dengan mendalam. Tidak hanya menyebutkan lokasi dan cara ke sebuah museum, tetapi juga sejarah pembangunan, gaya arsitektur, dan sebagainya.
Kalau kamu ingin mendapat gambaran sekilas tentang “ada apa di tempat tersebut dan bisa ngapain aja?”, Search aja di internet dengan kata kunci: [nama tempat] + tourism. Atau cari di WikiTravel.

2. Transportasi
Pembahasan rinci tentang transportasi suatu daerah ngga kalah penting, apalagi kalau daerah yang dibahas cukup luas dengan kondisi transportasi yang lumayan membingungkan bagi pendatang. Pembahasan rinci bukan hanya definisi masing-masing tipe, tetapi juga wilayah operasi, waktu tempuh, kelebihan dan kekurangan, juga trik penggunaannya termasuk cara menawar.
Referensi seperti ini bisa didapat dari buku Lonely Planet atau forum seperti TripAdvisor dan VirtualTourist. Kalau ingin mengetahui waktu tempuh dan alat transportasi, gunakan Google Maps dan masukkan tujuan kamu, sebagian peta di negara maju sudah terintegrasi dengan informasi transportasi umum. Catatan dari saya, bila di Google Maps dikatakan waktu tempuh berjalan kaki selama 5 menit, kenyataannya minimal harus dikali 2 atau 3 kali lipat lamanya.

3. Akomodasi
Keterangan tentang akomodasi biasanya dibagi berdasarkan kategori. Kalau di Indonesia selain kategori bintang untuk hotel menengah dan besar, ada juga kategori melati untuk hotel kecil atau ada juga yang menyebutnya losmen. Di luar negeri lain lagi sebutannya, ada hostel, “guest house”, “dorm” dan “bed and breakfast”. Pada dasarnya semua kategori itu dibuat berdasarkan harga dan fasilitas. Biasanya akomodasi tidak dibahas secara rinci mengingat orang sudah bisa mendapat gambaran melalui kategori di atas. Namun carilah yang mengulas tentang kelebihan dan kekurangan akomodasi yang ditulis langsung oleh tamu yang menginap, misalnya situs Hostelbookers, Hostelworld, atau TripAdvisor.
4. Anjuran dan pantangan
Sebagai tamu di suatu tempat, tentu kita harus menjaga perilaku dan mengikuti aturan setempat. Maka pilihlah referensi yang juga membahas soal adat dan budaya, termasuk anjuran dan pantangan, seperti buku Lonely Planet atau Rough Guide, apalagi jika Anda bermaksud pergi ke daerah yang jarang didatangi wisatawan.
Contohnya, informasi tentang hal-hal yang tidak pantas dibawa ke dalam percakapan dengan orang lokal dan penipuan yang sering terjadi pada turis. Misalnya supir tuktuk yang membawa ke toko perhiasan tanpa persetujuan di depan. Informasi semacam ini penting diketahui, tapi juga tetap dengarkan saran warga lokal

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Wisata M@niac | Wisata M@niac | Wisata M@niac
Copyright © 2013. Biz4Hobbies - All Rights Reserved
Template Created by Wisata M@niac Published by Wisata M@niac
Proudly powered by Blogger